Sejenak melepas penat setelah
seharian bekerja di kantor, sambil menunggu waktu Sholat Maghrib ditemani si
kecil anakku, aku membuka dan melihat-lihat album photo keluarga. Seketika teringat
kenangan manis tempo dahulu di Kampungku di daerah Ciamis Jawa Barat yang tidak bisa dilupakan seperti :
“ photo
kenangan bersama mamah (panggilan aku ke ibu ) dan adik waktu piknik ke pantai
Pangandaran tahun 1983”,
“photo kenangan
aku naik motor Kawasaki ayah hingga tertidur tahun 1977,
“photo kenangan aku
belajar pidato kenaikan kelas SD 1983,
“ photo kenangan mulai belajar karate
tahun 1988",
“ photo kenangan masa kecilku main bersama teman teman",
dan masih banyak lagi photo kenangan lainnya.
“ ilustrasi photo kenangan masa kecilku main bersama teman teman",
( Sumber ilustrasi
gambar : www.imgrum.net )
Tak terasa sekarang usiaku sudah
menginjak kepala empat, rasanya baru kemarin aku lulus sekolah dari SD, SMP,
SMA di Kampung dan lulus kuliah meraih Sarjana di salah satu Perguruan Tinggi ternama di Bogor yang jauh dari keluarga. Aku bisa kuliah karena mendapatkan kesempatan masuk tanpa test melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan dengan nilai diatas rata-rata ditambah dorongan dari orang tua. Titik balik kehidupan aku memang sewaktu masa
kuliah karena aku dituntut harus mandiri segalanya dan kadang mencari uang
sendiri buat tambahan makan sehari hari..Kenapa bisa begitu? Karena kadang uang
kiriman dari orang tua selalu kurang dan aku malu buat minta lagi
he..he..akhirnya aku nyambi jadi asisten dosen dan melatih olah raga beladiri karate. Alhamdulillah dari hasil kuliah sekarang
aku sudah bekerja dan berkeluarga di Bandung meskipun terpisah jauh dari orang tua dan saudara
dan syukur sekarang sudah dikaruniai 2 orang anak cewek dan cowok
yang menurut aku merupakan titipan amanah terbesar dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kalau aku ditanya kira-kira siapa
orang yang paling di sayangi sampai saat ini? Sejujurnya itu adalah Ibu aku
sendiri…ya ibuku sendiri, mamah!. Kenapa mesti mamah, bukan ayahku atau justru bukan
istriku yang menemani aku dalam suka dan duka? Jawabannya sederhana saja :
Karena mamahku yang telah mengandung dan melahirkanku dengan penuh perjuangan,
merawatku dengan penuh kasih sayang, mendidikku tanpa putus asa karena aku
waktu kecil orang nya pendiam, pemalu dan manja dan mendoakanku sepenuh hati
setiap waktu siang dan malam tiada henti supaya aku bisa mandiri dan sukses
hingga seperti saat ini. Apalagi kita tahu bahwa surga itu berada di telapak
kaki ibu..Semoga segala jerih payah mamah mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha
Kuasa.. Amiin!
Alhamdulillah aku bersyukur kedua
orang tua terutama mamah sampai sekarang masih ada diberi umur panjang dan
masih relative sehat di usia lanjut 70 tahun. Satu cita-cita saya yang belum
terlaksanakan mudah-mudahan kalau Tuhan mengijinkan ingin memberangkatkan Umroh
kedua orang tua terutama mamah..Amiin. Satu hal yang paling kuingat dari mamah adalah
beliau tidak pernah kelihatan marah, mempunyai jiwa dan karakter yang lembut, sholeh
dan taat beribadah, tidak mau menyusahkan anak, tidak memaksakan kehendak dan
sering menasehati dalam hal kebaikan, seperti nasehat :
” ..........Nak, ingat sesibuk apapun diusahakan jangan meninggalkan ibadah Sholat
5 waktu biar Alloh memberkahi dan meridhoi kita............... “.
Nasehat itu
Alhamdulillah sampai sekarang masih terngiang-ngiang dan melekat di
telinga. Pernah kejadian sewaktu kuliah dahulu tahun 90-an mamah mengalami
kecelakaan kendaraan yang ditumpanginya tabrakan hingga mengalami luka-luka
cukup parah di kepala dan kaki. Berkat pertolongan Alloh Alhamdulillah mamah masih
selamat namun mesti dirawat intensif. Ternyata Aku baru tahu informasinya
setelah sebulan kemudian waktu aku pulang dari Bogor ke Ciamis..
Antara sedih
dan kecewa aku bertanya :
“ kenapa mamah tidak
memberitahu aku “? Syukur mamah masih
selamat kalau misalnya mamah sampai meninggal bagaimana?
Mamah menjawab
dengan tenang :
“ nak mamah tidak mau
merepotkan mu dan mengganggu kuliahmu karena kepikiran ibu kecelakaan.., lagian mamah harus ngasih tau lewat apa,
lewat surat pasti lama sampainya”..
Aku diam saja karena kondisinya memang
waktu itu jarang alat telekomunikasi seperti Handphone beda jauh dengan kondisi sekarang. Akhirnya aku meminta
maaf karena baru menjenguk dan tahu terakhir.
Setelah lulus kuliah aku bertekad
semoga mendapat pekerjaan atau usaha yang tidak jauh dari orang tua terutama mamah
supaya aku bisa merawat, menjaga dan membantu mamah apalagi aku anak laki-laki
satu satunya sedangkan kakak dan adik aku perempuan semuanya.
Alhamdulillah aku mendapat
pekerjaan dan mendapat jodoh atas restu mamah di kota Bandung. Itu semua aku
syukuri yang terbaik dari Tuhan untuk masa depanku..Tinggal sekarang bagaimana
aku menjalin komunikasi dengan mamah karena faktor jarak semata. Waktu mendapat
gaji pertamaku dari bekerja aku membelikan Handphone
buat mamah cukup untuk komunikasi sms dan telepon saja. Alhamdulillah aku bisa
memantau perkembangan mamah dari waktu ke waktu terutama kesehatannya yang agak
menurun. Rupanya Handphone pemberianku itu sekarang sudah agak repot dan
sering error sehingga mamah sering
mengeluh.. Aku bilang insyaalloh ‘mah kalau ada rejekinya aku mau membelikan Handphone baru yang lebih bagus..
ilustrasi kado terindah buat mamah tersayang
Bertepatan dengan ulang tahun mamah kebetulan aku mendapat informasi bahwa
di toko online ELEVANIA tersedia
beragam produk yang tidak diragukan kualitasnya dan terjamin produknya..diantaranya
ada produk : fashion, beauty/health,
kids/babies, home/garden, gadget/komputer, electronic, sports, food dan
lainnya. Akhirnya aku searching untuk
mencari produk Handphone dan
menemukan gadget terbaru buat mamah sesuai
keinginannya. Segera aku bilang bahwa aku sudah menemukan Handphone buat mamah yang bagus dan akan membelikannya. Mamah tak lupa menanyakan harga handphone nya berapa ? Aku bilang mamah tidak usah memikirkan harga yang penting mamah bisa komunikasi tiap hari dengan aku.
Kado handphone
terbaru dari Elevania buat mamah
Mamah kelihatan merasa senang dan
surprise telah mendapatkan handphone baru dan bagus serta mengucapkan terima
kasih bahwa aku sangat memperhatikannya. Mamah juga merasa bangga melihat
kondisi aku saat ini yang dianggap sudah cukup mapan, dan perhatian kepada
keluarga. Mungkin kondisi ini tidak terlepas dari hasil jerih payah dan doa dari orang tua terutama mamah serta usaha aku sendiri. Mudah-mudahan dengan kondisi aku sekarang serta pemberian Handphone ini komunikasi dengan mamah semakin
sering dan lancar sebagai KADO TERINDAH BUAT MAMAH TERSAYANG..Tak lupa aku juga
akan membelikan kado lainnya buat istriku tercinta..
# artikel ini
diikutsertakan dalam lomba blog cerita hepi Elevania 2017